Halaman

Jumat, 28 Agustus 2020

Belajar PPKn Tema 2 KD 3.4 Menelaah dampak persatuan dan kesatuan terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara

 Assalamualaikum warohmatullohiwabarokatuh.....
Semangat pagi anak - anak....
Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat dan semangat dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Dari Rumah.
Anak - anakku kelas 6 yang hebat, kali ini kita akan belajar materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Tema 2. Persatuan dalam Perbedaan.
Nah, coba sekarang kalian simak baik - baik bacaan berikut atau yang ada di buku Tema 2 kalian halaman 9!

Perbedaan yang Menguatkan
        Kampung Cempaka adalah sebuah kampung transmigran. Warganya berasal dari berbagai daerah padat di Pulau Jawa. Hal itu menjadikan mereka berbeda suku maupun agama.
        Di Kampung Cempaka, hiduplah lima orang sahabat. Ada Asnah yang berdarah Sunda, Utami dari Banyuwangi, Toni, seorang anak etnis Tionghoa yang sebelumnya tinggal di Semarang, Wande dari suku Tengger di Jawa Timur, dan Marta, anak seorang pendeta yang dahulu tinggal di Solo. Di Kampung Cempaka, rumah mereka bersebelahan dan mereka pergi ke sekolah yang sama. Itu sebabnya mereka sangat akrab. Mereka suka bermain bersama dan sering menghabiskan waktu di rumah satu sama lain.
        Meskipun berbeda suku, kebersamaan begitu kental terlihat dalam keseharian mereka. Bersama anak-anak lain di Kampung Cempaka, mereka setiap akhir minggu berkumpul di balai utama kampung. Biasanya, selain berolahraga bersama, mereka juga kerap berkeliling ke rumah warga, membantu melakukan apa saja yang dibutuhkan warga. 
    Kadang-kadang mereka membantu warga lanjut usia, sekadar membereskan rumah atau menyiapkan makanan. Sesekali mereka juga membantu orang tua yang sedang bekerja bakti membersihkan lingkungan.
        Dari Toni, mereka belajar menari Barongsai. Lalu mereka ajarkan tarian itu kepada anak-anak sekampung. Sementara itu, setiap tiba saat panen, Wande dan keluarganya akan sibuk memimpin warga membuat Tumpeng Gede, yaitu nasi khas dari daerah Tengger yang dibuat untuk mensyukuri
berkah Tuhan dalam wujud panen raya.
        Sikap toleransi yang ditunjukkan kelima sahabat itu memang sekadar berupa hal-hal kecil. Hal kecil dalam keseharian itulah yang mencerminkan kehidupan Bhinneka Tunggal Ika di Kampung Cempaka yang kaya akan perbedaan. Mereka hidup damai berdampingan dan tulus saling menjaga.

(sumber : Anggari, Anggi St, dkk. 2018.Buku Tema 2 Persatuan dalam Perbedaan. Pusat Perbukuan Kemendikbud)

Anak - anakku yang hebat, setelah membaca bacaan tadi, sekarang coba kalian temukan hal - hal berikut ini:
1. Apa perbedaan yang ada dalam cerita tersebut?
2. Bagaimana cara mensikapi perbedaan tersebut?
3. Apa manfaat hidup rukun berdasarkan bacaan tersebut?

Sekarang perhatikan gambar di bawah ini!

Jika kalian ada dalam permainan tersebut, apa yang harus kalian perhatikan terkait kerukunan dan persatuan?

Anak - anak, hidup rukun memiliki arti yang sangat penting dalam mewujudkan persatuan.
Hidup rukun merupakan hidup yang saling menghargai, hormat menghormati serta saling menyayangi antara sesama manusia. Hidup rukunn harus diterapkan di manapun. Di dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Berikut adalah beberapa manfaat hidup rukun:
a. saling tolong menolong
b. memperluas pergaulan
c. menciptakan keharmonisan
d. menciptakan perdamaian
e. tercipta komunikasi yang baik
f. menghindari pertikaian atau konflik
g. menciptakan ketenangan hidup
h. menciptakan kemakmuran
Dan masih banya lagi manfaat yang kita dapatkan dengan hidup rukun. Seperti dalam bacaan tadi, dengan hidup rukun anaak - anak bisa saling bertukar ilmu tentang budaya dari masing - masing daerah.

Setelah memahami pentingnya hidup rukun dalam persatuan, tulislah 3 contoh wujud persatuan di dalam kelasmu dan bagaimana cara mewujudkannya! 

Anakk - anakku yang hebat, setelah memahami pentinya hidup rukun dalam persatuan, kita akan mencari tahu apa manfaat kerja sama dan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari - hari.
Untuk itu, bacalah dengan teliti bacaan berikut atau yang ada di Buku Tema 2 kalian halaman 52 - 53!

Kami Berbeda, namun Kami Bekerja Sama
         Matahari belum tinggi ketika Edo, Dayu, dan teman-temannya bermain di halaman sekolah. Ada yang bermain lompat karet, ada yang bermain Petak Jongkok, ada yang bermain Congklak di selasar kelas, dan sebagian lagi ikut dalam permainan Rangku Alu.
        Edo, Dayu, Siti, Udin, Beni, dan Lani memilih ikut permainan Rangku Alu bersama beberapa teman lain. Mereka memang lebih suka dengan permainan olah tubuh di luar ruangan.
        Baru beberapa hari yang lalu, teman baru mereka, Yanes yang memperkenalkan permainan ini. Yanes berasal dari Alor, Nusa Tenggara Timur. Permainan yang menggunakan tongkat bambu ini adalah permainan anak yang digemari di sana. Edo, Dayu, dan teman-teman di SD Nusantara
senang sekali mengenal permainan baru ini.
“Seru dan menantang!” kata mereka.
        Anak-anak di SD Nusantara justru gembira menyambutnya. Perbedaan warna kulit, adat, kebiasaan, bahasa, atau agama tidak mereka anggap sebagai masalah. Semua akrab bermain bersama. Pernah sekali waktu, ketika Edo bercanda akrab dengan Siti dan Dayu, Hendra berkomentar,
“Ih, Dayu, mau-maunya kamu bermain dengan Edo yang berkulit hitam. Nanti kulitmu yang putih tertular hitam, lho!” ejeknya.
    “Ah, aku tak pernah pusing dengan warna kulit, tak pernah pusing dengan asal daerah. Aku dan Siti pun berbeda. Aku anak Bali, Siti anak Sumatra, tetapi kami saling memahami. Pertemanan hanya butuh waktu untuk saling menyesuaikan. Aku pun butuh waktu untuk menyesuaikan diri denganmu,
Hendra.” Balas Dayu tenang. Hendra pun terdiam. Sesungguhnya, ia juga tidak pernah mengalami masalah dengan temannya yang berbeda asal.
        Begitulah gambaran keseharian di SD Nusantara. Anak-anak tetap rukun, bekerja sama, dan bersatu, walaupun mereka berbeda-beda. Wawasan mereka semakin kaya karena mengenal adat dan bahasa daerah lain. Semakin kaya dengan bermain bersama aneka permainan tradisional. Rangku Alu, Benthik, Gobak Sodor, atau Cingciripit menjadi perekat yang menyenangkan.

(sumber : Anggari, Anggi St, dkk. 2018.Buku Tema 2 Persatuan dalam Perbedaan. Pusat Perbukuan Kemendikbud)

Setelah kalian selesai membaca, jawablah pertanyaan - pertanyaan berikut ini atau yang ada di Buku Tema 2 kalian!
1. Apa saja perbedaan yang kalian temukan dalam cerita di atas?
2. Bagaimana sikap Edo dan kawan - kawan menyikapi perbedaan tersebut?
3. Apakah perbedaan menghalangi mereka dalam melakukan kerja sama?
4. Apa manfaat yang kita peroleh ketika mampu bekerja sama dengan orang - orang yang berbeda?
5. Pernahkah kalian bekerja sama dengan teman - teman yang berbeda? Berikan contoh!
6. Bagaimana kamu menyikapi perbedaan yang ada? Jelaskan!
7. Jelaskan manfaat kerja sama dan persatuan dalam kehidupan sehari - hari!



Anak - anakku yang Ibu banggakan, 
Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa merupakan kewajiban seluruh rakyat Indonesia karena negara kita terdiri atas berbagai suku, agama, dan ras.
Persatuan dan kesatuan merupakan hal yang sangat penting, baik dalam rangka merebut, mempertahankan, maupun mengisi kemerdekaan.
"Bersatu Kita Teguh" mengandung makna menyatunya berbagai unsur dan perbedaan yang ada menjadi suatu kesatuan yang utuh dan serasi sehingga muncul suatu kekuatan.
Bangsa Indonesia telah membuktikan bahwa sengan persatuan dan kesatuan, kita mampu menghadapi penjajah dan akhirnya meraih kemerdekaan.

Coba kalian diskusikan baik dengan orang tua, kakak maupun teman kalian pertanyaan - pertanyaan berikut ini!
1. Apa makna "Bersatu Kita Teguh" seperti yang Ibu sampaikan di atas?
2. Mengapa persatuan dan kesatuan sangat pentng bagi bangsa Indonesia?
3. Sebutkan 3 contoh sikap yang mencerminkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari - hari!

Untuk menjawab pertanyaan - pertanyaan tersebut anak - anak juga bisa membaca Buku Tema 2 halaman 122- 123.

Anak - anakku kelas 6 yang hebat, selesai sudah kita belajar materi PPKn Tema 2 kali ini.
Silakan materi ini kalian simak baik - baik. Baca berulang - ulang jika perlu. Jika ada pertanyaan, silakan tulis di kolom komentar ya..

Dengan membaca, kita buka jendela dunia.
Maka rajinlah membaca anak - anakku.

Selamat belajar dan tetap semangat ya......