Halaman

Senin, 27 April 2020

My WFH My Adventure.....

Adanya pandemi COVID-19, membuat sekolah - sekolah harus dikosongkan dan kegiatan belajar di sekolah dialihkan menjadi kegiatan belajar di rumah. Sementara untuk kami, para guru sistem kerja diatur one day WFS (Work From School), one day WFH (Work From Home). Kegiatan ini dimulai tanggal 23 Maret 2020, setelah keluarnya Surat Edaran dari Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul.
Selama WFH, selain membimbing dan memberi tugas siswa secara online, momen ini juga saya manfaatkan untuk mengikuti beberapa kegiatan pengembangan diri secara daring. Salah satu kegiatan tersebut adalah Diklat VCT yang diselenggarakan oleh Komunitas KVI DIY didukung oleh Balai Tekkomdik Yogyakarta, yang sudah dimulai pada awal Maret. Ada banyak materi yang didapatkan dari kegiatan ini. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan tempat bertemu dan berbagi ilmunya para guru dari seluruh Yogyakarta. Banyak pengalaman atau ilmu baru yang saya dapatkan dari peserta lain, yang notabene adalah guru - guru yang hebat, mulai dari guru SD, SMP, sampai SMA/K.

Nah, di sini sya akan sekedar berbagi pengalaman dari apa yang saya dapatkan di kegiatan ini.
  1.  Materi HMP (Host, Moderator, Presenter)
           Pada materi ini, setiap peserta diwajibkan menjalankan 3 peran, yaitu sebagai host, moderator dan presenter pada seminar online. Setiap peran memiliki tugas yang berbeda. Sebagai host, peserta harus membuat flyer dan membuka serta menutup jalannya acara. Selain itu, host juga harus merekam jalannya seminar virtual tersebut. Sedangkan sebagai moderator, peserta harus menyiapkan narasi flyer dan memandu jalannya seminar. Moderator juga haru menyiapkan presensi online yang dibuat menggunakan google formulir. Terakhir, sebagai presenter peserta menjadi penyaji materi dalam seminar virtual, sehingga harus menyiapkan file materi dan juga merekam jaannya seminar.
Berikut adalah flyer, narasi serta materi ketika saya menjadi host, moderator dan juga presenter. Selain itu ada juga rekaman ketika seminar virtual berlangsung.

a.  Sebagai host (Jumat, 3 April 2020)
b. Sebagai moderator (Rabu, 8 April 2020)
c. Sebagai presenter (Senin, 30 Maret 2020)

   2.  Membuat Video Pembelajaran dan Story Line

        Untuk materi dan tugas membuat video pembelajaran sudah saya share pada postingan sebelumnya ya...Check this out https://bugurusumiyati.blogspot.com/2020/04/membuat-video-pembelajaran-diklat-vct.html

3.   Membuat Soal Pilihan Ganda
     Pada diklat ini, peserta juga ditugaskan untuk membuat 10 butir soal pilihan ganda melalui google formulir. Kebetulan, kalau untuk membuat soal secara online ini, memang sudah sering saya lakukan, apalagi selama masa Belajar Dari Rumah ini, hampir semua evaluasi saya buat dengan google formulir. Berikut adalah soal yang saya kumpulkan sebagai tugas dari diklat virtual ini.

4. Membuat Kelas di JB Class

    Tugas yang sekanjutnya yaitu membuat kelas, materi dan soal di JB Class. Cek tugas saya di sini

Nah, itulah yang dapat penulis bagikan mengenai kegiatan dikat VCT Batch 6 DIY yang penulis ikuti. Penulis mengucapan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada para instruktur dan rekan sesama peserta yang telah membantu penulis dalam mengerjakan tugas - tugas tersebut.

Salam hebat untuk seluruh guru - guru di Indonesia.

Selasa, 21 April 2020

Membuat Video Pembelajaran (Diklat VCT Batch VI Yogyakarta)


Bagi saya, sebagai guru mengembangkan diri adalah suatu kewajiban. Kegiatan pengembangan diri seorang guru bisa dengan cara mengikuti forum - forum ilmiah, entah itu diklat maupun seminar. Di era digital 4.0 sekarang ini, kegiatan tersebut bisa dilaksanakan secara luring dan juga daring. Sungguh, kesempatan benar - benar terbuka lebar untuk guru mengembangkan dirinya. Semuanya tergantung pada diri guru itu sendiri, mau apa tidak mengembangkan dirinya.

Di tahun 2020 ini, diklat daring pertama yang saya ikuti adalah Diklat VCT Batch VI, yang diselenggarakan oleh Komunitas KVI bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Propinsi DIY dan Balai TekKomdik Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan Maret - April 2020. Selama kurang lebih 2 bulan, peserta akan mendapatkan materi - materi yang sangat mendukung tugas guru dalam pembelajaran di sekolah. Dan, saya merasa sungguh beruntung bisa mengikuti kegiatan ini sampai selesai, karena pada kenyataannya memang banyak sekali ilmu baru yang kita dapatkan. Sebelumnya, saya merasa sudah cukup apa yang saya punya untuk melaksanakan pembelajaran di sekolah. Tapi ternyata, pada awal mengikuti materi pada diklat ini, saya merasa begitu kecil, begitu kerdil. Ternyata, masih jauh apa yang saya miliki dibandingkan dengan perkembangan jaman dan perkembangan teknologi di luar sana. Maka di awal diklat ini, saya sudah membulatkan tekad untuk mengikuti kegiatan ini sebaik - baiknya, agar dapat mengupgrade ilmu yang saya miliki, yang pada akhirnya akan berdampak pada pembelajaran saya di sekolah.

Salah satu materi yang diberikan pada kegiatan ini adalah tentang membuat video pembelajaran dan storyline. Video pembelajaran dan storyline adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Storyline adalah kerangka materi dan narasi yang akan kita sampaikan melalui video pembelajaran. Setelah peserta paham tentang materi storyline dan video pembelajaran, maka peserta diklat diminta membuat 1 storyline dan video pembelajaran. Banyak sekali aplikasi untuk membuat video pembelajaran. Sebagai pemula, saya memilih yang sederhana saja, yaitu dengan power point dan aplikasi perekam. Bukannya saya tidak mau dengan aplikasi yang kompleks dan canggih, hanya saja karena deadline waktu dan beberapa tugas yang harus diselesaikan bersamaan, maka saya pilih yang sederhana dulu. Tapi, dalam hati saya sudah ada kok niat untuk membuat video pembelajaran lagi. Lagi dan lagi. 

Nah, inilah video pembelajaran sederhana yang saya buat. Anggap saja masih amatir. Masih perlu perbaikan di sana sini. Ini adalah video terakhir yang menurut saya sudah cukup layak, mengingat proses sebelumnya, ibarat artis sinetron sudah puluhan kali take, tapi selalu gagal. Kegagalan itu bukan disengaja tentunya. Penyebabnya adalah kadang ada suara - suara lain yang masuk, entahsuara petir, suara ayam, headset mati, suara anak saya manggil - manggil. Tetapi, alhamdulillah akhirnya selesai juga. 



 Story Line VP Penyesuaian Diri Makhluk Hidup

Begitulah teman - teman, pengalaman saya membuat video pembelajaran dalam mengikuti Diklat VCT Batch VI DIY, nanti akan saya bagi lagi pengalaman saya dalam mengikuti diklat ini. Karena ada banyak materi yang sebenarnya sangat dibutuhkan oleh guru dalam menghadapi era digital 4.0.

Terima kasih.....Salam hebat luar biasa untuk seluruh guru Indonesia....

Senin, 20 April 2020

Rindukan Aku, Nak.... (Menjadi Guru Yang Dirindukan)


Dalam kuliah online Belajar Menulis Melalaui WA Grup yang disampaikan oleh Motivator Bapak Aris Ahmad Jaya, kita akan dijelaskan tentang Bagaimana menjadi pribadi yang menarik dan menyenangkan, dirindukan dan menginspirasi anak didik?
Sebelumnya, kita kenalan dulu dengan pemateri malam ini. Bapak Aris Ahmad Jaya adalah seorang motivator yang lahir di Pati, 23 Februari 1974. Beliau mendirikan Lembaga ABCo Sugesti Motivatindo, yang merupakan lembaga yang bergerak di bidang motivasi dan konsultan bagi sekolah - sekolah unggul di Indonesia serta lembaga - lembaga lain.
Menurut Bapak Aris, guru digolongkan menjadi beberapa jenis. Yang pertama, berdasarkan niatnya menjadi guru, guru digolongkan menjadi guru betulan dan guru kebetulan. Guru betulan adalah seorang guru yang memang dari awal ingin menjadi pendidik, ingin mengajar dan ingin menjadi seorang guru. Guru seperti inilah yang mempunyai energi untuk mengajar dan menularkan ilmunya kepada anak didiknya. Sedangkan guru kebetulan adalah guru yang kebetulan menjadi guru, kbetulan ada lowongan, kebetulan lulus kuliah dan diterima menjadi guru, kebetulan orang tua punya yayasan dan membutuhkan guru, kebetulan ada teen yang mengajak menjadi guru. Jadi, termasuk yang manakah anda? Guru kebetulan adalah salah jika dilakukan terus menerus, namun bisa juga benar jika guru tersebut akhirnya menjadi guru yang menyadari tugasnya. Baik guru betulan maupun guru kebetulan buahnya akan manis ketika dia menjadi guru yang mencintai profesinya.
Penggolongan guru berdasarkan kinerjanya, yaitu guru nyasar, guru bayar dan guru sadar.  Guru nyasar adalah guru yang tidak punya tujuan dan arah, guru yang menyesatkan yang menyebabkan siswa membenci materi yang diberikan guru karena guru tersebut tidak punya energi. Guru seperti ini membuat siswa jenuh. Guru bayar adalah guru yang nerginya terkait dengan financial, yang bekerja hanya untuk mendapatkan uang, yang mengajar karena uang. Sehingga ketika tanggal muda beremangat, namun ketika tanggal tua cemberut dan tidak bersemangat. Guru sadar adalah seorang guru yang kehadirannya menjadikan murid - murid mencintai dirnya dan materinya. Guru yang membuat pembelajaran menjadi menyenangkan, keilmuan menjadi hal yang mengasyikkan.
Mengajar gaya motivator adalah sebuah teknik bagaimana kita mampu menjadi seorang guru yang sadar bahwa profesi guru adalah profesi yang mulia, yang mampu menghantarkan siswa mendapatkan kepahaman keilmuan yang baikk dan benar untuk menghadapi permasalahan dalam kehidupan. Guru sadar adalah magnet bagi kecintaan siswa terhadap ilmu yang diajarkannya.
Guru memiliki 4 peran, yaitu mengajar, mendidik, menginspirasi dan menggerakkan. Mengajar adalah memindahkan kelimuan yang ada di otak kita ke murid kita. Guru yang hanya fokus mengajar akan kalah dengan kemajuan jaman sekarang ini, misalnya kelas - kelas online.  Mendidik, guru menjadi idola, teladan contoh bagi siswa. Guru mampu menanamkan nilai - nilai luhur kepada siswa ketika mendidik siswa, misalnya menghargai orang lain, kejujuran, kedisiplinan, dan lain - lain. Menginspirasi, guru merupakan sosok yang menginspirasi siswa ketika mampu menunjukkan keteladanan, energi positif. Menggerakkan, jika guru sudah mampu mendidik dan menginspirasi siswa, maka guru akan mampu menggerakkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Langkah - langkah mengajar gaya motivator.
1. Jadilah guru yang menarik dan menyenangkan
Dengan menjadi guru yang menarik guru memiliki daya tarik, dengan menyenangkan guru memiliki daya yang menjadikan siswa merindukan kita. Menarik dimulai dari apa yang terlihat, menyenangkan dimulai dari apa yang terasa. Untuk menjadi guru yang menarik guru harus mempersiapkan diri dengan latihan sebanyak mungkin untuk menjadi guru yang menarik baik dari segi penampilan dan perilaku , sehingga anda layak, diijinkan dan diperhatian oleh siswa. Didalam pikiran siswa ada dua pintu, yaitu pintu mengizinkan dan pintu tidak mengizinkan. Pintu mengizinkan adalah ketika siswa menyukai dan menerima pembelajaran kita. Pintu tidak mengizinkan adalah ketika siswa menolak pembelajaran yang guru berikan. Sebelum siswa menerima materi yang guru berikan, siswa harus menerima kehadiran guru.
Cara agar siswa membuka pintu mengizinkan adalah guru harus masuk kelas dengan kondisi nyaman, senyum, gunakan salam yang berbeda, misalnya “Semoga siswa yang menjawab salam saya cerdas otaknya”, maka siswa pasti akan menjawab dengan penuh semangat. Kemudian berikan apresiasi, misalnya dengan mengatakan “Saya bangga menjadi wali kelas kalian, dll.
Berikan simulasi sederhana sebelum pembelajaran dimulai, misalnya tebak - tebakan, permainan tepuk tangan, dan lain - lain. Tangkap basah kebaikan, tempa besi selagi panas artinya apresiasi prosesnya tanpa menunggu kenaikan kelas atau ujian akhir. Apresiasi bisa diberikan secara personal maupun massal. Ketika seorang guru mudah mengapresiasi maka guru tersebut akan mudah diterima.

2. Temukan titik lebihnya dan motivasilah siswa.
Seorang guru yang hebat adalah guru yang meberi kesempatan siswanya untuk unggul melalui kelebihan - kelebihan yang dimilikinya. Misalnya, ada siswa yang hebat dalam hubungan interpersonal namun lemah dalam matematika. Guru harus mampu masuk melalui keunggulan siswa agar dapat diterima.

3. Temukan kehebatan, nilai lebih dari siswa
Berikan momentum, kesempatan hebat dari masing - masing siswa berdasarkan nilai bedanya. Jadikan siswa sebagai duta berdasarkan kemampuannya.

4. Libatkan mereka menjadi bagian dari pemain

5. Berikan label positif

Dengan Bahasa Cinta yang Cerdas Seorang Guru akan mendapatkan Cinta dari Anak Didiknya. Berikut adalah 5Bahasa Cinta tersebut:
1. https://youtu.be/UAZ02bxlzyM  Bahasa cinta APRESIASI.
2.  https://youtu.be/39raqyvipcE Bahasa Cinta KOMITMEN dan Keteladanan
3. https://youtu.be/AdXLTi1-pPs Bahasa Cinta TEMUKAN KEUNGGULAN SISWA
4. https://youtu.be/U8uyPVhRFTQ Bahasa Cinta HUBUNGAN INTERPERSONAL
5. https://youtu.be/xVBnh4TsPgw Bahasa Cinta HARGAI HAL HAL KECIL

Baiklah teman - teman, selesai sudah resume kuliah online pertemuan ketujuh. Resume keempat yang saya kerjakan hari ini, sebelum nanti malam ada materi baru lagi.

Terima kasih, salam hebat untuk seluruh guru di Indonesia.

Rahasia Menulis Buku Dalam Seminggu


Baiklah, kali ini saya akan meresume kuliah online Belajar Menulis Melalui WA Grup pertemuan kelima, yang disampaikan oleh Profesor Eko Indarjit, seorang akademisi,  penulis buku dan pakar teknologi. Beliau yang besar di Dumai, Riau memang sudah senang mengajar sejak kecil, mulai dari mengajar sandi - sandi pramuka, cara main sulap kartu, membuat perangkat elektronik, dan lain sebagainya. Sampai akhirnya, beliau menjadi dosen dan konsultan. Bagi beliau, mengajar dan berbagi ilmu sudah menjadi DNA yang ada dalam tubuh. Beliau juga sering mengadakan seminar melalui streaming di youtube, dan pesertanya sudah mencapai ribuan.
Prof. Eko menulis buku sejak tahun 1998. Buku pertamanya merupakan ringkasan dari 50 buku berbahasa inggris yang dipinjam di perpustakaan. Buku tersebut sebagai solusi untuk mahasiswanya yang tidak mampu membeli buku dengan dolar. Judulnya adalah Manajemen Sistem dan Teknologi Informasi. Diterbitkan oleh Elex Media Komputindo.
Kemudian, sesuai dengan tema dalam kuliah ini, Menulis Buku Dalam Seminggu? Mungkinkah? Bagaimana caaranya? Menurut Prof. Eko kita harus mendisrupsi diri sendiri, kemudian langsung menuju pokok permasalahan yang ingin ditulis dengan cara menjawab 6 pertanyaan (5 W + 1 H). Di mana setiap pertanyaan tersebut kita tulis dan kita uraikan selama satu hari. Misalnya, kita akan menulis dengan tema/judul Digital Mindset, maka pertanyaannya bisa sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan digital mindset?
2. Mengapa digital mindset dibutuhkan?
3. Siapa yang harus berubah mindsetnya?
4. Di mana digital mindset harus diterapkan?
5. Kapan digital mindset diterapkan?
6. Bagaimana cara menerapkannya?
Dengan mengurai 1 hari 1 pertanyaan, maka di hari ketujuh, selesailah buku kita.
Nah, sudah siapkah kita menulis satu buku dalam seminggu?? Yuks, kita mulai dengan membuat daftar pertanyaan dan menguraikan 1 hari 1 pertanyaan.
Selesai sudah resume materi kuliah online pertemuan keempat ini.

Terima kasih, salam semangat sehat untuk seluruh guru di Indonesia.

Rahasia Sukses Menjadi Guru Berprestasi (Ed. Masih Mengejar Ketertinggalan)

Kuliah Online di Belajar Menulis Melalui Grup WA Minggu Malam, diisi oleh Bapak H. Encon Rahman, seorang guru berprestasi dari Tanah Pasundan. Tema yang sangat menarik, yang pernah saya impikan saya menjadi bagian dari tema itu. Is it maybe??? Yuk, kita simak saja pemaparan dari Pak H. Encon. Bagaimana agar kita sukses menjadi guru berprestasi????
Lomba guru berprestasi bukan hanya ada di Indonesia tetapi lomba ini juga diterapkan di negara-negara lain termasuk di Asia tenggara. Itulah sebabnya pemerintah setiap tahun selalu mengadakan lomba gupres. Lomba gupres termasuk ajang berprestasi dan bergengsi bagi seorang guru. Kenapa dikatakan demikian karena penilaian gupres lebih komprehensif dan menyeluruh dari berbagai faktor. Sebagaimana kita ketahui di dalam undang-undang nomor 14 tahun 2005 jabatan guru itu adalah profesi. Seorang guru harus memiliki jabatan profesional di mana jabatan ini mencakup 7 M. Adapun yang dimaksud dengan 7 M adalah
1. Mendidik
2. Membimbing
3. Mengarahkan
4. Melatih
5. Menilai
6. Mengajar
7. Mengevaluasi
Apabila guru tidak memiliki ranah 7M ini maka akan menjadi pertanyaan besar karena guru adalah seorang profesional. Pada sisi lain pemerintah selalu mengadakan lomba gupres baik dari tingkat jenjang satuan pendidikan TK, SD, SMP, SMA diantaranya memiliki tujuan.
1. Mengangkat guru sebagai profesi terhormat mulia bermartabat dan terlindungi
2. Meningkatkan motivasi dan profesionalisme guru dalam pelaksanaan tugas profesionalnya
3. Meningkatkan persaingan yang sehat selalu pemberian penghargaan di bidang pendidikan
4. Membangun komitmen mutu guru dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran menuju standar nasional pendidikan.
Dengan mengacu kepada  tujuan pemilihan gupres di atas maka kegiatan ini rutinitas diselenggarakan setiap tahunnya. Bapak H. Encon Rahman menjadi gupres tingkat nasional juara 1 tahun 2016 dan  terpilih mewakili bangsa Indonesia untuk tampil di ajang internasional sebagai  guru terbaik Indonesia pada tahun 2017 dari negara Thailand, yakni penghargaan princess maha chakri awards (PMCA).
Bapak H. Encon Rahman menyampaikan bahwa untuk menjadi gupres tidak mudah dan juga  tidak mustahil. Sebagaimana sampaikan di awal pembicaraan menjadi gupres merupakan ajang prestasi dan prestise tertinggi bagi karir seorang guru. Jika dalam lomba lomba sejenis yang diadakan oleh  Kemendikbud seperti inobel lkg ogn dan sejenisnya itu baru bagian terkecil dari komponen gupres. Berdasarkan kondisi itu, bagi rekan rekan guru yang tertarik akan mengikuti ajang lomba gupres harus dipersiapkan sejak dini.
Ada hal yang menarik yang disampaikan Bapak H. Encon dalam pemaparannya, bahwa Rahasia Sukses Menjadi Guru Berprestasi hanya ada dua, yaitu memiliki amalan batiniyah dan memiliki amalan lahiriyah.

Demikianlah rekan guru semua, semangat belajar dan terus kembangkan diri. Semoga saya, anda dan kita semua kelak mampu menjadi guru berprestasi yang mampu menginspirasi banyak orang, terutama anak didik kita.


Luruskan Niat, Mengikuti Diklat Eh....Menerbitkan Buku (Ed. Mengejar Ketertinggalan)




Belajar menulis Gelombang 9
Pertemuan 2   : Sabtu,11 April 2020
Waktu              : Pukul 19.00-21.00
Pemateri          : Wijaya Kuumah
Topik  Meluruskan Niat MenerbitkanBuku
Peresume  : Sumiyati, S.Pd (https://bugurusumiyati.blogspot.com/




Belajar Menulis Via WA Grup gelombang 9 sesi kedua malam ini, diisi oleh owner grup WA itu sendiri, yaitu Bapak Wijaya Kusumah atau yang biasa kami sapa Om Jay. Berikut ini adalah profl lengkap Om jay, seorang guru bloger yang menginspirasi banyak orang terutama guru.
Nama
: Wijaya Kusumah
Tempat/tanggal lahir
: Jakarta 28 Oktober 1970
Pendidikan
: 1. S1 - Elektro IKIP Jakarta 1990
2. S2 - Teknologi Pendidikan UNJ 2007
3. S3 - Teknologi Pendidikan 2009
Prestasi
:  Juara 1 LKT Imtak (2005)
  Finalis PLB  (2006)
  Finalis IT (2007)
  Finalis LKGDP (2008)
  Pemenang I Buku Pusbuk (2009)
  Juara 1 Blog usat Bahasa (2009)
  Pemakalah Simposium (2010/2011)
  Juara II Guraru Acer Award (2011)
Gur Paling Ngeblog Kompasiana (2012)
  Terfavorit III BSM Edu Award 2012
  Juara II Lomba Pidato Nasional OJK (2013)
Pekerjaan
:  Guru TIK & Dosen STMIK Muh. Jakarta
Blog
:  http://wijayalabs.com

Itulah narasumber hebat, yang tadimala memberikan materi. Seseorang denga segudang prestasi, segudang kesibukan,tapi msih menyempatkan diri untuk berbagi ilmunya dalam grup watsap guru - guruyang ingin belajar meulis, yag entah ad berapa grup karena saya sendiri berada dalam grup kesembilan. Dan, yang membuat saya salut dengan beliau, beliau mash sempat membalas japrinan kami, yang menanyaka hal - hal teknis maupunberkaitan dengan materi. Sungguh guru hebat luar biasa yang low profile. Sedangkan,saya sendiri saja kadang merasa malas atau enggan menjawab japrian murid - murid, terkait materi yang sudah saya jelaskan di wa grup aupun Classroom. Jadi, sebelum mengulas materi Om Jay tadi malam, saya sudah dapat 1 ilmu yang harus segera diterapkan, yaitu, bagaimana menjadi pribadi yang membumi, tidak sombong dan penuh empati.
Baiklah, lanjut ke materi Om Jay. Tadi malam, Om Jay memberi materi melalui siaran langsung di Youtube, yang karena kesibukan emak - emak yang harus menidurkan anak - anaknya di jam - jam Om Jay siaran, saya tidak bisa mengikuti saran tersebut. Beruntungnya, Om Jay mau membagikan file presentasinya. Ya, itulah Om Jay. Seorang guru blogger, yang selalu ingin berbagi. Materi yang disampaikan Om Jay, adalah tentang Meluruskan Niat Menerbitkan Buku. Tema yang ngeri - ngeri sedap untuk saya. Ngeri, karena saya memang bukan orang yang berbakat untuk menulis. Sedap, karena memang saya sedng ingin belajar menulis. Mana materinya????
Kembali ke materi Belajar Menulis di WA Group PGRI, Omjay mengawali materinya dengan live di channel Youtube-nya dengan link http://youtube.com/wijayalabs . Dalam materi live tersebut, Omjay menampilkan sejumlah dokumentasi tentang hari-hari bersejarah dalam hidupnya sebagai guru, diantaranya pernah jadi narasumber di Berita Satu secara live; bertemu Mendikbud saat itu, Anies Baswedan; merilis buku berjudul Blogger Ternama, Aku Bangga Jadi Guru Blogger dan Catatan Harian Seorang Guru Blogger; tak lupa pula ditampilkan sekilas beliau pernah bertemu bapak presiden Joko Widodo di Istana Negara, Wakil Presiden Jusuf Kalla, memperoleh beasiswa ke Tiongkok sebagai pengurus PGRI.
Setelah live di Youtube, beliau melanjutkan materinya. Tak lupa mengawalinya dengan ucapan terima kasih kepada kawan-kawan yang sudah ikut berkumpul di WA Group PGRI dan mengajak untuk meluruskan niat dari sekarang untuk mulai menulis dan menerbitkan buku. Semua peserta wajib menyelesaikan bukunya di akhir pertemuan kuliah online dan sudah mulai fokus untuk mencicil sedikit demi sedikit. Kurikulum materi dan narasumber Omjay sudah buat di blog https://omjaylabs.wordpress.com/. Dalam blog ini, terdapat sejumlah materi inspiratif, yakni Semua Orang Bisa Menjadi Penulis Buku Best Seller, Belajar Menulis dan Ngeblog Bersama Omjay, Menulis 3 Alinea (dijelaskan dengan video Youtube, https://youtu.be/G-FRM8CXCxo ),  Belajar Menulis Gratis Lewat WA Group, https://youtu.be/BYHUERbaQdM . Om Jay juga membagikan kisah nyata menjadi blogger di https://youtu.be/2y90Prd9Ysw .
Tadi malam, Om Jay juga menjelaskan bahwa output dari kegiatan Belajar Menulis Via Wa Grup ini adalah masing - masing peserta harus menulis 2 buku, yaitu buku pertama yang merupakan kumpulan resume dari kuliah online, dan buku kedua bebas, sesuai dengan minat masing - masing peserta. Sebelumnya, saya sendiri berpikir, kok rasanya repot sekali harus menulis resume setiap selesai kuliah online. Tapi semua itu terjawab dengan jawaban Om Jay, yang menohok, langsung tepat pada sasaran, yaitu Ikatlah ilmu dgn cara menuliskannya dan posting di blog agar banyak orang yang membaca karya tulis kita di internet. Materi yang diberikan oleh para narasumber akan bagus sekali bila dibagikan kepada guru guru yang belum sempat mengikuti program belajar menulis gratis dari PGRI. Kita biasakan berbagi ilmu dan pengalaman dalam bentuk tulisan. Sebaik baik manusia adalah yang mau belajar dan mengajarkannya. Nah, sangat menohok bukan? Apa gunanya kita mengikuti kegiatan diklat ini, kalau ilmunya tidak kita dapatkan? Okay, sebelum meluruskan niat untuk menulis, saya akan meluruskan niat dulu untuk mengikuti kegiatan Belajar Menulis ini.
Di dalam Grup WA belajar menulis ini, ita harus berkolaborasi. Kita tak hanya mementingkan diri sendiri tapi juga mengajak peserta lain yang kesulitan untuk menulis menjadi terbantu untuk menerbitkan bukunya. Kurang banyak membaca membuat tulisan kita kurang berkualitas dan di belajar menulis inilah kita ditantang untuk berlatih menulis. Kita belajar bersama untuk menerbitkan buku. Nara sumber yang baik hati telah memberikan semua ilmunya kepada kita dan disinilah kita perlu meluruskan niat menerbitkan buku.
Om jay juga menjelaskan, Saat kita menulis, usahakan jangan copy paste tulisan orang lain. Sehingga apapun yang kita tuliskan menghasilkan informasi baru bagi pembaca. Buatlah setiap pertemuan kuliah online kita bermakna dan membuat kita menemukan ide segar dalam menulis. Anda perlu membeli buku uktub karya akbar zainudin dan buku Menulis tanpa ide karya budiman hakim. Dari resume yang dikirimkan peserta ke email, saya menemukan banyak peserta yang sudah menemukan idenya dan telah berhasil membuat tulisannya enak dibaca. Seperti tulisan ibu Tere yang setiap hari bisa mendapatkan 8000 orang netizen berkunjung ke blognya.
Sama seperti saya, ternyata ketika Om Jay pertama kali membuat blog pun juga bingung mau menulis apa. Kemudian beliau terinspirasi dengan blog pak agus dan pak dedi. Dua orang kakak beradik ini menuntun beliau menjadi Blogger ternama. Om Jay mengatakan bahwa beliau banyak belajar dari blog http//gurukreatif.wordpress.com dan http://dedidwitagama.wordpress.com. Sampai akhirnya beliau menemukan mantra ajaib menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi, yang kita dapat mengunduh bukunya gratis di http://wijayalabs.wordpress.com.

Akhirnya, resume kuliah online kedua bersama Om Jay selesai. Alhamdulillah
Jadilah rendah hati, rajinlah membaca, rajinlah menulis. Luruskan niat. Itulah pesan untuk diri saya sendiri hari ini.
Wassalamualaikum...

(Hanya) Tunjukkan Kualitas Diri, Bonus Pasti Menghampiri

Resume Materi dari Bapak Tri Agus Cahyon, M.P.d. (jilid 2)

         Seperti janji saya pada tulisan sebelumnya, bahwa saya akan melanjutkan resume materi dari narasumber luar biasa, yaitu Bapak Tri Agus Cahyono, M.Pd. Yang akan saya tuliskan kali ini, adalah mengenai kejuaraan yang beliau menangkan. Semoga, setelah saya tulis ini dan setelah anda semua membacanya, kita bisa termotivasi untuk mengikuti jejaknya.

       1. Guru Berdedikasi Daerah Khusus Tingkat Nasional Tahun 2016 dan Tahun 2019
Syarat guru berdedikasi dulu 2016 adalah penunjukan dinas propinsi kabupaten yang diambilkan dari Gupres (sekolah khsusu) peringkat terbaik namun tidak lolos ke propinsi. Sedangan untuk tahun 2019 adalah dengan pendaftaran melalui akun kesharlindung Dikdas dan rekomendasi Dikpora Propinsi. Untuk dapat mengikuti lomba tersebut kita harus terus mengikuti akun Kesharlindung. Jika propinsi mengadakan seleksis, kita bisa mempersiapkan sama seperti persiapan Guru Berprestasi, tapi lebih kepada dedikasi bukan prestasi. 

     2.  Lomba Inovasi Pembelajaran
Pak Agus mengatakan bahwa kunci inovasi adalah : menemukan yang baru dan menyempurnakan yang lama. Kita harus menerapkan APIK ( Asli, Perlu, Inovatif, Konsisten) sesuai dengan kondisi kita masing - masing. Sebagai guru, kita harus minimalkan administrasi, lebih ke hal - hal aplikatif dalam mengajar, ingat kita adalah guru, tugas utama kita mengajar, administrasi kebanyaka hanyalah formalitas jadi utamakan administrasi yg penting - penting saja. Pendaftaran inobel adalah melalui seleski karya tulis, maka buat karya tulis secara APIK. Judul yg menarik, segar/baru, berbeda dari yg lain dan tentu saja harus lolos uji smiliarity maksimal 30% turnitine. Karya tulisnya yg paling bagus adalah karya pengembangan (Research & design). Kalau tidak bisa lebih baik bestpractise. Tidak perlu banyak fungsi tetapi berpengaruh dan mempunyai rentetan keberhasilan dalam menyelesaikan masalah.

      Kesimpulannya adalah dalam berinovasi jangan memikirkan masalah yg bersumber dari luar seperti lingkungan sekolah, sarana dan prasarana, dll tetapi fokus pada Kompetensi Diri itulah yg akan memudahkan kita menemukan hal - hal /ide penting yg membantu keberhasilan pembelajaran. Sehingga tidak hanya inobel yg kita dapat,.. OGN akan dapat, Gupres juga akan kita dapat. Jadi tingkatkan kualitas diri untuk karya yg berkualitas.

Baiklah teman - teman guru hebat, demikian resume materi yang disampaikan oleh guru yang luar biasa, yaitu Bapak Tri Agus Cahyono, M.Pd. And,,,next saya harus meyelesaikan resume beberapa materi yang saya ketinggalan mengikutinya, dan mengirim resume tersebut ke Om Jay. Semoga Om Jay memaafkan keterlambatan saya ini. 

Selamat berhari Senin, teman - teman.
Bekerja Dari Rumah, buatlah hal yang luar biasa.....

Kamis, 16 April 2020

TINGKATKAN KUALITAS DIRI, UNTUK KARYA BERKUALITAS

      Kemarin, ketika membuka Grup WA Belajar Menulis PGRI, Om Jay mengirimkan foto dan profil narasumber kuliah online Rabu malam. Wow,,,begitulah reaksi saya kemudian, ketika tahu bahwa narasumbernya adalah salah seorang teman saya sendiri, yang memang sangat sangat pantas untuk menjadi narasumber bagi guru - guru se Indonesia. Beliau adalah Bapak Tri Agus Cahyono, M.Pd., seorang guru dari daerah terpencil di wilayah kami, Gunungkidul. SD Belik Tepus, itulah tempat beliau mengabdikan dirinya untuk mengajar siswa kelas VI.


        Sekilas saya mengenal beliau sebagai guru yang luar biasa hebat, ketika kami sama - sama menjadi peserta Diklat IN Guru Pembelajar 2016 silam di Yogyakarta. Pada saat itu, beliau memang sedang mengikuti Lomba Inobel, dan ketika diklat berlangsung, beliau ijin ke Jakarta sepertinya untuk presentasi Inobel itu. Dari salah seorang teman, saya tahu bahwa beliau baru saja menyelesaikan S2 beasiswanya dengan predikat cumlaude. Wow, seorang guru lajon dengan segudang prestasi. Membayangkan perjalanannya saja, sudah capek saya. Setiap hari beliau harus berkendara 140 km (pulang-pergi) dari Pacitan ke SD Belik Tepus Gunungkidul.

Berikut adalah prestasi beliau yang juga disampaikan Om Jay di grup WA:

  1. Guru Berdedikasi Daerah Khusus TK. Nasional Tahun 2016; 
  2. Juara I Perlombaan Karya Inovasi Pembelajaran TK. Nasional Tahun 2016 kategori MIPA;
  3. Penghargaan Short Course ke Jepang Tahun 2017;
  4. Finalis Olimpiade Guru Nasional (OGN) TK. Nasional Guru Kelas SD Tahun 2018. 
  5. Finalis Guru Berdedikasi TK Nasional SD 2019
       Luar biasa sekali bukan? Dan sepanjang saya tahu, beliau juga bukan orang yang pelit untuk berbagi ilmu. Beberapa kali beliau membagi kiat - kiantnya, kepada kami para juniornya, tentang bagaimana untuk berinovasi. Yang masih saya ingat, ketika saya bertanya kepada beliau melalui WA, bagaimana cara mendapatkan ide inovasi itu. Beliau menjawab, bahwa kunci inovasi itu adalah ide. Untuk IPA inovasinya adalah ide untuk mempermudah observasi Matematika adalah ide untuk membentuk pola, Seni ide untuk memanfaatkan barang bekas menjadi karya. Beliau juga mengatakan bahwa inovasi tidak perlu mewah, justru yang sederhana itu akan bernilai tinggi. Satu hal yang paling saya ingat dari yang beliau katakan, bahwa produk inovasi adalah jati diri inovatornya, perdalam bidang yang kita senangi, maka ide itu akan muncul dengan sendirinya.

      Dalam kuliah online tadi malam pun, banyak sekali ilmu yang telah dibagikan terkait inovasi. Berikut adalah yang dapat saya rekam dari apa yang beliau sampaikan.
Tema   :"Karya Inovasi & Kualitas Diri" 
Pada hakikatnya sebuah karya inovasi adalah puncak dari proses belajar seseorang.
Sesuai taksonomi Bloom yg telah direvisi oleh Krathwool, ada 6 tahapan berfikir kognitif
1. Mengingat (C1)
2. Memahami (C2)
3. Menerapkan (C3)
4. Menganalis (C4)
5. Mengevaluasi (C5)
6. Menciptakan (C6)
Dalam taksonomi tersebut, karya inovasi adalah sebuah tahapan puncak dari proses berfikir. Jadi ketika kita menginginkan sebuah karya inovasi yang baik, maka kita tidak boleh melewati tahapan2 tersebut. Jangan sampai kita berinovasi tapi: 
1. Tidak tahu ilmunya
2. Tidak paham maksudnya
3. Tidak pernah menggunakan
4. Tidak bisa menganalisis bagian2nya
5. Tidak bisa menilai kelebihan dan kekurangannya
Jadi intinya jika anda ingin menciptakan karya inovasi maka anda harus belajar menguasai materi keilmuan dari karya tersebut. Ketika final lomba Karya Inobel yg dinilai bukan sekedar bagaimana karya tersebut atau karya tulisnya tetapi yg paling penting dan lebih utama adalah bagaimana penciptanya/inovatornya yg akan ditelisik oleh dewan juri melalui presentasi dan tanya-jawab.
      Nah bagaimana cara kita belajar untuk meningkatkan kualitas diri dan sekaligus menciptakan sebuah karya inovasi adalah dengan bekerja. Belajar kita lakukan pada saat mengajar. Cara belajar paling baik adalah dengan mengajar. Setelah kita belajar, mengingat, memahaminya, menerapkannya, menganalisisnya, kita pasti mengevaluasinya (kekurangan dan kelebihan), disitulah rasa ketidakpuasan akan muncul, dan daya cipta kita sebagai manusia ( kreativitas) akan muncul.
Nah sekarang bagaimana kita memilih bidang yg akan kita buat inovasinya?
Kuncinya "APIK" (saya kutip dari Pak Arif Edi)
1. Asli (jangan menjiplak)
2. Perlu (benar2 dibutuhkan)
3. Inovativ
4. Konsisten
      Dalam kesempatan tadi malam, Pak Agus juga membagikan karya inovasi beliau yang berhasil mendapatkan penghargaan Inobel 2016. Namanya media "Planetarium Bekam". Media ini adalah hasil dari ketidak puasan terhadap media konvensional yg selama ini kami gunakan yaitu globe. Bertahun2 menggunakan globe hasilnya selalu biasa-biasa saja. Anak tidak tertarik/kurang termotivasi dan prestasi belajar kurang memuaskan. Prestasi kurang, lebih disebabkan kurangnya motivasi. Motivasi rendah lebih disebabkan materi bukan pada zona motivasi (jangkauan anak). Zona motivasi anak itu adalah sesuatu yg menantang namun bisa dikerjakan. Jadi jika materi terlalu sulit dan terlalu mudah maka dipastikan anak kurang termotivasi.
       Sebenarnya, banyak sekali yang disampaikan Pak Agus tadi malam, sampai bingung saya mau meresumenya, karena semua yang disampaikannya adalah hal - hal yang sangat krusial, di antaranya adalah tentang bagaimana mengikuti inobel, karya seperti apa yang harus dibuat, dll. Dan, daripada terlalu panjang, dan ini anak saya juga sdh bangun dari tidur siangnya, maka saya cukupkan dulu sampai di sini, dan nanti akan saya lanjutkan tulisan berikutnya. Masih dengan narasumber yang sama, yaitu Bapak Tri Agus Cahyono, M.Pd.

Salam hebat untuk seluruh guru Indonesia..