Halaman

Minggu, 03 Mei 2020

Bagaimana Memenangkan Lomba Gupres???

Ketika rasa malas mulai merasuki, rasa enggan mulai datang, sempat ingin berhenti saja untuk mengikuti kuliah online Belajar Menulis Melalui Grup WA ini. Namun, kembali lagi mengingat dan merenungkan niat di awal mngikuti kegiatan ini, bahwa saya mau (harus) belajar. Maka, setelah ketertinggalan 2 pekan, tulisan ini saya lanjutkan juga. Bismillahirrohmanirrohim. Luruskan niat.
Narasumber Belajar Menulis kali ini, lagi - lagi adalah seorang guru berprestasi. Setelah pada sesi sebelumnya kita belajar dari seorang guru berprestasi jenjang SD, kali ini guru berprestasi dari jenjang SMP. Beliau adalah Bapak Sigit Suryono, M.Pd, seorang guru IPA di SMP Negeri 1 Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Selain menjadi Guru Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2015, beliau juga merupakan Duta Rumah Belajar Tahun 2018, bahkan mendapatkan anugerah dari Gubernur DIY sebagai Duta Rumah Belajar Terinovatif.
Pada kuliah kali ini, beliau akan membagikan pengalamannya dalam berbagai lomba hingga berhasil memenangkannya. Menurut Pak Sigit, untuk menjadi Guru Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2015, beliau sudah mempersiapkan diri sejak awal mengajar di SMP 1 Wonosari. Bahkan, sebelum berhasil menjadi Guru Berprestasi Tingkat Nasional, beliau telah mengikuti berbagai perlombaan. Kegagalan sering dihadapi, misalnya karya dan proposal yang berkali - kali ditolak. Namun semua itu tidak menjadikan beliau menyerah begitu saja dan terus mencari informasi lomba lewat web maupun blog tentang info lomba. Menurutnya, jangan menunggu informasi dari dinas, karena info dari dinas biasanya terlambat.
Kegagalan - kegagalan yang dialami, seharusnya memang tidak latas membuat kita menyerah. Begitu juga yang disampaikan oleh narasumber kita kali ini. Dari gagalnya karya - karya yang dikirim, beliau kemudian mengevaluasi, apa yang salah dari karyanya. Kemudian di tahun 2009, beliau mulai bisa menikmati hasil kerja kerasnya sebagai pemenang lomba di tingkat kabupaten, provinsi. Sedangkan untuk tingkat nasional, beliau menyampaikan bahwa sampai 6 kali mencoba masih saja gagal. Kemudian beliau merenung untuk mengevaluasi kegagalannya. Menurut Pak Sigit, ketika kita benar - benar ingin mengikuti lomba tingkat nasional, yang harus dilakukan adalah :
1. Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya karya yang akan kita ikut lomba (kecuali masih tahap awal karena hanya ingin mencoba.
2. Karya yang kita ikutkan dalam lomba bukan karya yang instan artinya karya yang kita buat tidak maksimal karena hanya membuat karya saat akan ada lomba, namun siapkanlah karya yang dibuat itu jauh hari bahkan mungkin 1 tahun pengerjaan yang di dalamnya ada jiwa dan ruh kita, semangat kita.
3. Jika kita lolos ke nasional perlu dilihat kembali apa yang akan dinilai saat kita mengikuti lomba tersebut, apakah karyanya ataukah presentasinya (hal ini sangat penting saat kita mengikuti suatu lomba)
4. Siapkan diri, pribadi, mental dan juga fokus pada lomba
5. Saat presentasi lomba fokus pada materi yang akan kita sampaikan, jangan sampai keluar dan menyimpang dari presentasi yang kita siapkan karena akan banyak memakan waktu.
Melihat poin ke 5 dari apa yang disampaikan narasumber kita, ternyata presentasi merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Presentasi harus kita manfaatkan semaksimal mungkin untuk memaparkan tentang karya yang kita buat. Kita tidak boleh keluar jalur, misalnya terlalu banyak menceritakan tentang siapa diri kita, prestasi - prestasi yang kita dapatkan, dan hal - hal yang tidak berkaitan dengan karya kita.
Beberapa tahapan dalam Lomba Guru Berprestasi Tingkat Nasional adalah :
1. Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
2. Test wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
3. Psikotest
4. Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.
Seperti yang saya sampaikan di depan, selain menjadi Guru Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2015, narasumber kita ini juga menjadi Duta Rumah Belajar Terinovatif Tahun 2018. Apa saja sayarat untuk menjadi Duta Rumah Belajar? Hal yang harus dilakukan adalah mengikuti seleksi Duta Rumah Belajar melalui web simpatik.belajar.kemdikbud.go.id. Kemudian mengikuti seleksi tiap level dari level 1 sampai level 4. Semua aktivitas dan kegiatan kita saat mengikuti seleksi tiap level tersebut sebaiknya kita tulis di web/ blog kita, kemudian kita sosialisasikan ke sekolah kita dan beberapa sekolah yang ada di sekitar kita. Semua kegiatan tersebut harus dicatat dan didokumentasikanberupanfoto ataupun video yang  kita buat dan di publish di web / blog. Hal tersebut akan berguna saat kita terpilih menjadi DRB karena akan ada seleksi kembali untuk memilih yang terbaik, terinovatif maupun terkreatif.
Pada kuliah kali ini, narasumber juga membagikan link kepada para peserta untuk mengikuti PembaTIK Tahun 2020, yaitu Pembelajaran Berbasis TIK. Kegiatan ini juga merupakan rangkaian dari pemilihan duta belajar. Maka, penulis pun berniat untuk mengikuti, kemudian mendaftar dan tinggal menunggu jadwal pelaksanaannya saja.
Kesimpulan dari kuliah kali ini adalahsebagai guru, kita harus terus belajar, berkolaborasi dan berbagi agar ilmu yang dimiliki agar bisa dimanfaatkan oleh orang lain. Bekalilah muridmu sesuai dunianya, karena mereka akan hidup di zaman mereka yang sangat berbeda dengan zamanmu. dan jangan lupa Belajar dimana saja, kapan saja, dengan  siapa saja ("Rumah Belajar")

Tidak ada komentar:

Posting Komentar